UDHIYAH / KURBAN
الأضحية
Kurban termasung ibadah yang sangat mulia dan syareat ini ada sejak jaman Nabi Ibrahim dengan perintah Allah untuk menyembelih anaknya Ismail. dan akhirnya Ismail di ganti dengan kambing. dan syareat itu sampai sekarang ( jaman Nabi Muhammad,) -- itu ulasan secara singkat. JADI kurban itu bentuk ibadah dengan menyembelih hewan ternak.dengan ketentuan - ketentuan .----- dan di bawah ini seklumit membicarakan ibadah kurban.
Waktu pelaksanaan penyembelihan hewan qurban dimulai setelah
kira-kira sudah selesai sholat idul adhha dua roka'at dan du'a khutbah
pada hari raya idul adhha. Dalilnya adalah sabda nabi ;
إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ
ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ، مَنْ فَعَلَهُ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا
وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلُ فَإِنَّمَا هُوَ لَـحْمٌ قَدَّمَهُ لِأَهْلِهِ
لَيْسَ مِنَ النُّسُكِ فِي شَيْءٍ
“Sesungguhnya yang pertama kali kita mulai pada hari ini adalah
sholat. Kemudian kita pulang lalu menyembelih hewan qurban. Barangsiapa
berbuat demikian maka dia telah sesuai dengan sunnah kami, dan
barangsiapa yang telah menyembelih sebelumnya maka itu hanyalah daging
yang dia persembahkan untuk keluarganya, tidak termasuk ibadah
sedikitpun.” ( Shohih Al-Bukhari no. 5545 dan Shohih Muslim no. 1961)
Dalam riwayat lain disebutkan ;
عَنِ البَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ بَعْدَ الصَّلاَةِ، فَقَالَ:
مَنْ صَلَّى صَلاَتَنَا، وَنَسَكَ نُسْكَنَا، فَقَدْ أَصَابَ النُّسُكَ،
وَمَنْ نَسَكَ قَبْلَ الصَّلاَةِ، فَتِلْكَ شَاةُ لَحْمٍ
"Dari Al-Baro' bin 'Azib, ia berkata : Rosulululloh khutbah kepada
kita pada hari raya qurban, beliau bersabda : "Barangsiapa shalat
seperti shalat kita dan melaksanakan nusuk (penyembelihan kurban)
seperti kita berarti telah mendapatkan pahala berkurban. Dan
barangsiapa menyembelih kurban sebelum shalat maka itu hanyalah kambing
yg dinikmati dagingnya". ( Shohih Bukhori, no.983 )
==========
Ibarot :
Fathul Wahab, Juz : 2 Hal : 232
ووقتها " أي التضحية " من مضي قدر ركعتين وخطبتين خفيفات من طلوع شمس "
يوم " نحر إلى آخر " أيام " تشريق " فلو ذبح قبل ذلك أو بعده لم يقع
أضحية لخبر الصحيحين: "أول ما نبدأ به في يومنا هذا نصلي ثم نرجع فننحر من
فعل ذلك فقد أصاب سنتنا ومن ذبح قبل ذلك فإنما هو لحم قدمه لأهله ليس من
النسك في شيء" وخبر ابن حبان "في كل أيام التشريق ذبح" وذكر الخفة في
الركعتين من زيادتي " والأفضل تأخيرها إلى مضي ذلك من ارتفاعها " أي الشمس
يوم النحر " كرمح " خروجا من الخلاف
Al-Muhadzdzab, Juz : 1 Hal : 432-433
فصل: ويدخل وقتها إذا مضى بعد دخول وقت صلاة الأضحى قدر ركعتين وخطبتين
فإن ذبح قبل ذلك لم يجزه لما روى البراء بن عازب رضي الله عنه قال: خطب
النبي صلى الله عليه وسلم يوم النحر بعد الصلاة فقال: "من صلى صلاتنا هذه
ونسك نسكنا فقد أصاب سنتنا ومن نسك قبل صلاتنا فذلك شاة لحم فليذبح
مكانها1" واختلف أصحابنا في مقدار الصلاة فمنهم من اعتبر قدر صلاة رسول
الله صلى الله عليه وسلم وهي ركعتان يقرأ فيهما (ق - واقتربت الساعة) وقدر
خطبتيه ومنهم من اعتبر قدر ركعتين خفيفتين وخطبتين خفيفتين ويبقى وقتها
إلى آخر أيام التشريق لما روى جيبر بن مطعم قال: قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم: "كل أيام التشريق أيام ذبح" فإن لم يضح حتى مضت أيام التشريق
نظرت فإن كان ما يضحي تطوعا لم يصح لأنه ليس بوقت لسنة الأضحية وإن كان
نذر لزمه أن يضحي لأنه وجب عليه ذبحه فلم يسقط بفوات الوقت
كتاب الأضحية ----------- وهي ما يذبح من النعم تقربا إلى الله تعالى من
يوم عيد النحر إلى آخر أيام التشريق كما سيأتي وهي مأخوذة من الضحوة سميت
بأول زمان فعلها وهو الضحى والأصل فيها قبل الإجماع قوله تعالى {فصل لربك
وانحر} [الكوثر: 2
حاشية الجمل على شرح المنهاج ~ ج 5 ص 250
===============
كتاب الأضحية ----------- وهي ما يذبح من النعم تقربا إلى الله تعالى من
يوم عيد النحر إلى آخر أيام التشريق كما سيأتي وهي مأخوذة من الضحوة سميت
بأول زمان فعلها وهو الضحى والأصل فيها قبل الإجماع قوله تعالى {فصل لربك
وانحر} [الكوثر: 2 حاشية الجمل على شرح المنهاج ~ ج 5 ص 250
Udhiyyah yaitu hewan yang disembelih dari binatang ternak yang digunakan
untuk mendekatkan diri kepada Allah mulai dari hari ‘iidin nahri (hari
raya nahr/ idul adha) sampai akhir hari tasyriq
Udhiyyah diambil
dari kata Dhahwah. Udhiyyah dinamakan dengan awal waktu pelaksanaannya,
yaitu waktu Dhuha.- dalilnya... ayat qur'an dalam surat Alkaustar ayat
2.-- فصل لربك وانحر -- ( maka sebab itu maka bersholatlah kamu di hari
raya Adha karena Allah dan sembelihlah kurban )
= kitab Hasyiah Aljamal sarah Alminhaj juz 5 halaman 250.=
=====
قال صلى الله عليه وسلم ما عمل ابن آدم يوم النحر من عمل أحب إلى الله
تعالى من إراقة الدم وإنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأظلافها وإن الدم
ليقع من الله بمكان قبل أن يقع على الأرض فطيبوا بها نفسا (إعانة الطالبين
ج: 2 ص: 330 )
Rasulullah saw bersabda : Tidaklah beramal seorang
anak Adam pada hari raya nahr dengan amal yang lebih dicintai Allah
Ta’ala daripada mengalirkan darah (hewan kurban), dan sesungguhnya hewan
kurban akan datang dihari kiamat lengkap dengan tanduk dan kakinya, dan
sesungguhnya darah (kurban) akan sampai disuatu tempat disisi Allah
sebelum darah itu sampai diatas tanah, maka sucikanlah hatimu dengan
korban.
=======
قَالَ الْمَاوَرْ
دِيُّ : أَمَّا
الضَّحَايَا فَلَا تَجُوزُ إِلَّا مِنَ النَّعَمِ لِأَمْرَيْنِ :
أَحَدُهُمَا : قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى : أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ
الْأَنْعَامِ [ الْمَائِدَةِ : 1 ] .
وَالثَّانِي : أَنَّهُ لَمَّا
اخْتَصَّتْ بِوُجُوبِ الزَّكَاةِ اخْتَصَّتِ الْأُضْحِيَّةُ ، لِأَنَّهَا
قُرْبَةٌ ، وَالنَّعَمُ هِيَ الْإِبِلُ وَالْبَقَرُ وَالْغَنَمُ ، قَالَ
الشَّافِعِيُّ : هُمُ الْأَزْوَاجُ الثَّمَانِيَةُ الَّتِي قَالَ اللَّهُ
تَعَالَى : ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ
الْمَعْزِ اثْنَيْنِ [ الْأَنْعَامِ : 431 ] .
يَعْنِي ذَكَرًا
وَأُنْثَى فَاخْتَصَّ هَذِهِ الْأَزْوَاجَ الثَّمَانِيَةَ مِنَ النَّعَمِ
بِثَلَاثَةِ أَحْكَامٍ : أَحَدُهَا : وُجُوبُ الزَّكَاةِ فِيهَا .
وَالثَّانِي : اخْتِصَاصُ الْأَضَاحِيِّ بِهَا .
وَالثَّالِثُ : إِبَاحَتُهَا فِي الْحَرَمِ وَالْإِحْرَامِ وَفِي
تَسْمِيَتِهَا نَعَمًا وَجْهَانِ : أَحَدُهُمَا : لِنُعُومَةِ وَطْئِهَا
إِذَا مَشَتْ حَتَّى لَا يُسْمَعَ لِأَقْدَامِهَا وَقْعٌ .
وَالثَّانِي : لِعُمُومِ النِّعْمَةِ فِيهَا فِي كَثْرَةِ الِانْتِفَاعِ بِأَلْبَانِهَا وَنِتَاجِهَا .
فَإِذَا تَقَرَّرَ أَنَّ الضَّحَايَا بِالْإِبِلِ وَالْبَقَرِ وَالْغَنَمِ
دُونَ مَا عَدَاهَا مِنْ جَمِيعِ الْحَيَوَانِ فَأَسْنَانُ مَا يَجُوزُ
فِي الضَّحَايَا مِنْهَا مُعْتَبَرَةٌ وَلَا يُجْزِئُ دُونَهَا ،
Imam al-Mawardy berkata :
“Sedang dalam hal berkurban maka tidak diperkenankan menggunakan selain binatang ternak sebab dua hal :
1. Firman Allah Ta’ala “Dihalalkan bagimu binatang ternak,” (QS. 5:1)
2. Sebagai binatang ternaklah yang hanya wajib dizakati maka mereka
juga tertentu dipergunakan untuk berkurban karena arti kurban adalah
QURBAH pendekatan diri pada Sang Khaliq.
Yang dimaksud dengan binatang ternak disini adalah unta, sapi dan kambing”.
Imam Syafi’i berkata : “mereka adalah delapan binatang berpasangan sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“(yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang dari domba dan sepasang dari kambing.(QS. 6:143). Yakni jantan dan betina
Maka delapan binatang yang berpasangan dari jenis ternak tersebut
memiliki kekhusan dalam tiga hal, kewajiban dizakati, tertentu untuk
kurban diperkenankan saat ditanah haram dan sedang ihram.
Binatang-binatang ini dinamai dengan NA’AMAN (halus) karena dua hal :
a. Kehalusan suara tapak kaikinya saat mereka berjalan hingga nyaris tiada terdengar bunyi kakinya
b. Dirasakan banyak kenikmatan yang diperoleh dari mereka sebab banyak
kemanfaatan pada mereka, air susunya dan perkembangbiakannya.
Dengan demikian bila telah tertetapkan bahwa berkurban hanya tertentu
dengan unta, sapi dan kambing dan tidak dengan binatang-binatang lainnya
maka berkurban dengan selainnya tidaklah dianggap dan mencukupi menurut
syariat Islam.
“.
Al-Haawi al-Mawardy 15/170
اتفق العلماء على أن الأضحية لا تصح إلا من نَعم: إبل وبقر (ومنها الجاموس) وغنم (ومنها المعز) بسائر أنواعها، فيشمل الذكروالأن
ثى، والخصي والفحل، فلا يجزئ غير النعم من بقر الوحش وغيره، و
الظباء وغيرها، لقوله تعالى: {ولكل أمة جعلنا منسكاً ليذكروا اسم الله على
ما رزقهم من بهيمة الأنعام} [الحج:34/22] ولم ينقل عنه صلّى الله عليه
وسلم ، ولا عن أصحابه التضحية بغيرها،
Para Ulama Fiqh sepakat
bahwa kurban tidak diperbolehkan kecuali dengan binatang ternak yaitu :
Unta, Sapi (termasuk kerbau) dan kambing (termasuk kambing kacang)
dengan segala jenisnya mencakup ternak jantan atau betina, yang dikebiri
atau menjadi pejantan.
Dengan demikian kurban tidak
diperkenankan memakai selain binatang ternak seperti sapi alasan
(hutan), kijang dan lain-lain berdasarkan firman Allah “Dan bagi
tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
direzekikan Allah kepada mereka” (QS. 22:34.)
Dan tidak
diriwayatkan dari nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para
sahabat berkurban memakai selain binatang ternak.
Al-Fiqh al-Islaam IV/259
====
Dalam Kitab Bulughul Maram lil Hafizh Ibn Hajar/ Subulussalaam juz IV
halaman 90, cetakan Daar Al Fikr / halaman 534, maktabah syamilah:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ -
صلى الله عليه وسلم -"مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ, فَلَا
يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا" - رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَابْنُ مَاجَه, وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِمُ, لَكِنْ رَجَّحَ اَلْأَئِمَّةُ غَيْرُهُ وَقْفَه
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alahihi wasallam bersabda:
MAN KAANA LAHUU SA’ATUN WALAM YUDHAHHI FALAA YAQRABANNA MUSHALLAANAA
“siapa yang mempunyai keleluasaan untuk berqurban, kemudian ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami.”
HR. Ahmad, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Hakim, akan tetapi para imam dan lainnya menguatkan mauqufnya hadits
===
HUKUM KURBAN.
Ulama sepakat bahwa hukum berkorban adalah sunah muaqqad. dengan alasan dalil dalil di atas tadi
kecuali bernadzar maka hukumnya WAJIB
penjelasan kurban nadzar
==================
Sebelumnya menjelaskan dulu arti nadzar
Penjelasan kitab Bajuriy juz 2 halaman 329:
وَأرْكَانُهُ ثَلاَثَةٌ: نَاذِرٌ وَمَنْذُورٌ وَصِيْغَةٌ ... وَفِى
الصِّيغَةٍ كَونُهَا لَفْظًا يُشْعِرُ بِاللإلْتِزَامِ وَفِى مَعْنَاهُ مَا
مَرَّ فِى الضَّمَانِ كَللَّهِ عَلَيَّ كَذَا وَعَلَيَّ كَذَا فَلاَ
تَصِحُّ بِالنِيَّةِ كَسَائِرِ العُقُودِ وَلاَ بِمَا لاَيُشْعِرُ
بِالإلْتِزَامِ كَأَفْعَلُ كَذَا.
Rukun-rukun nadzar ada tiga:
1. orang-rang yang nadzar 2. perkara yang dinadzari 3. sighat (ucapan
yang menunjukkan nadzar)' Dalam masalah sighat, adalah adanya lafal
(ucapan) yang menunjukkan adanya penetapan dan dalam pengertian
penetapan (mewajibkan) ini adalah keterangan bab dlaman (tanggungan).
Yaitu seperti kata 'Demi Allah wajib atasku perkara seperti ini atau
wajib atasku perkara seperti ini. Maka sighat tidak sah hanya sekedar
niat (tanpa diucapkan), sebagaimana juga tidak sah semua aqad hanya
dengan niat. Juga tidak sah sighat yang tidak menunjukkan penetapan
(mewajibkan) seperti ucapan: 'Saya melakukan seperti ini'
-------------
. Kitab Tadzhib halaman 254:
... وَشَرْعًا الوَعْدُ بِالخَيْرِ خَاصَّةُ أو اِلْتِزَامُ قُرْبَةً لَمْ
تَتَعَيَّنْ بِأصْلِ الشَّرْعِ... وَالثَّانِى أنْ يَكُونَ غَيْرَ
مُعَلَّقٍ كَأنْ يَقُولَ للهِ عَلَيَّ صَوْمٌ أو حَجٌّ أو غَيْرُ ذَلِكَ.ٌ و
َجٌّ و َيْرُ َلِكَ..
'Pengertian nadzar secara syara' berarti
janji melakukan kebaikan tertentu atau menetapkan (mewajibkan dirinya)
melakukan perkara yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah,
yang perkara tersebut pada hukum asalnya tidak wajib' Yang kedua: adanya
nadzar tersebut tidak diambangkan/digantungkan pada sesuatu seperti
ucapan: 'Demi Allah, wajib bagiku puasa atau haji atau yang lainnya.
----------
Pengertian nadzar sudah di uraikan tadi maka sekarang penjelasan KURBAN NADZAR
===
Kitab Bajuriy juz 2 halaman 310:
وَقَولُهُ مِنَ الأُضْحِيَّةِ المَنْذُورَةِ اى حَقِيْقَةً كَمَا لَو
قَالَ: للهِ عَلَيَّ ان أُضْحِيَ بِهَذِهِ, فَهَذِهِ مُعَيَّنَةٌ
بِالنَذْرِ إبْتِدَاءً, كَمَا لَو قَالَ للهِ عَلَيَّ أُضْحِيَّةٌ... أوْ
حُكْمًا كَمَا لَوْ قَالَ هَذِه اُضْحِيَةٌ اَو جَعَلْتُ هَذِهِ اُضْحِيَةٌ
فَهَذِهِ وَاجِبَةٌ بِالجَعْلِ لَكِنَّهَا فِى حٌكْمِ المَنْذُرَةِ.
Yang termasuk qurban nadzar sebenarnya adalah seperti apabila seseorang
berkata: 'Demi Allah wajib atasku berqurban dengan ini' maka ucapan itu
jelas sebagai nadzar sejak awal. Hal ini sebagaimana apabila seseorang
berkata 'Demi Allah wajib atasku qurban" atau secara hukum sebagai
nadzar. Seperti bila seseorang berkata: Ini adalah hewan qurban' atau
diucapkan 'Aku menjadikan ini sebagai hewan qurban'. Maka ini adalah
wajib disebabkan kata 'menjadikan', akan tetapi dalam konteks hukum yang
dinadzari.
===
Kitab Bajuriy juz II halaman 305
... مِنْ قَوْلِهِمْ هَذِهِ اُضْحِيَةٌ, تَصِيْرُ بِهِ وَاجِبَةً
وَيَحْرُمُ عَلَيْهِمْ الأَكْلُ مِنْهَا وَلاَ يَقْبَلُ قَولُهُمْ,
أرَدْنَا التَّطَوُّعَ بِهَا خِلاَفًا لِبَعْضِهِمْ وَقَالَ
الشِبْرَامَلِسِى: لاَيَبْعُدُ اِغْتِفَارُ ذَلِكَ العَوَام وَهُوَ
قَرِيْبٌ... نَعَمْ لاَتَجِبُ بِقَولِهِ وَقْتَ ذَبْحِهَا: اللَّهُمَّ
هَذِهِ اُضْحِيَتِى فَتَقَبَّلْ مِنِّى يَاكَرِيْمُ.
'Dari
perkataan orang-orang, 'Ini adalah hewan qurban,' maka hewan qurban
tersebut menjadi wajib. Tersebab perkataan itu haram hukumnya memakan
dagingnya. Tidak diterima alasan (atas perkataan itu) mereka 'Aku
menghendakinya sebagai qurban sunah' Hal ini berbeda dengan pendapat
sebagian ulama. Imam Sibromalisi berkata: '(Tetapi) bagi orang awam
(orang yang belum mengetahui hukum ucapan tersebut) mudah untuk
dimaafkan. Perkataan Imam Sibromalisi ini mudah untuk difahami
(diterima)' Memang demikianlah hukumnya, namun qurban tidak menjadi
wajib sebab ucapan orang waktu menyembelihnya: Ya Allah ini adalah hewan
qurbanku, maka semoga Engkau menerimanya dariku, wahai Dzat Yang Maha
Mulia'
=====
.Kitab Sulaiman Kurdi juz 2 halaman 204
وَقَالَ العَلاَّمَةُ السَّيِّد عُمَرُ البَصْرِى فِى حَوَاشِ التُّحْفَةِ
يَنْبَغِى أَنْيَكُونَ مَحَلُّهُ مَالَمْ يَقْتَصِدُ الأَخْبَارُ فَإنْ
قَصَدَهُ اى هَذِهِ الشَّاةَ الَّتِى أُرِيْدُ التَّضْحِيَةِ بِهَا فَلاَ
تَعْيِيْنَ وَقَدْ وَقَعَ الجَوَابُ كَذَالِكَ فِى نَازِلَةٍ وَقَعَتْ
لِهَذَا الحَقِيْر وَهِيَ اشْتَرَى شَاةً لِلتَّضْحِيَةِ فَلَقِيَهُ شَحْصٌ
آخَرَ فَقَالَ مَاهَذِهِ فَقَالَ أُضْحِيَتِى.
Al Allamah As
Sayid Umar Al Bashriy berkata dalam komentar atas kitab Tuhfatul Muhtaj:
Seyogyanya letak status nadzar itu ialah selagi tidak bermaksud memberi
kabar. Kemudian jika memang bermaksud memberi kabar, 'Kambing ini yang
saya maksudkan untuk qurban', maka tak ada penentuan dan berlaklkan
jawaban. Demikian pula dalam peristiwa yang terjadi pada seorang yang
naif ini, yakni seseorang membeli kambing untuk digunakan qurban lalul
bersua dengan seseorang lain kemudian bertanya: 'Apa ini?' Maka jawab si
orang tadi: 'Qurbanku'.
___ bagi orang awan mengikuti pendapat ini sangat di perlukan supaya tetap menjadi kurban sunah__
====================================================================
TIDAK BOLEH KURBAN DI JUAL atau ONGKOS NYEMBELIH
----------------------------------------------------------------------
Menjual atau menjadikan
sebagai ongkos, terhadap kulit, kepala, kaki qurban maupun bagian badan
yang lainnya oleh pihak mudlahhi maupun wakil/panitia adalah tidak
boleh, bahkan untuk qurban wajib/nadzar wajib disedekahkan
keseluruhannya dan sama sekali tidak boleh memanfaatkan semisal
kulitnya. Beda halnya dengan qurban sunat, walaupun juga tidak boleh
menjual sedikitpun tetapi memanfaatkan semisal kulitnya masih
diperbolehkan.
Keterangan diambil dari :
(قوله ولايبيع) اى يحرم
على المضحى بيع شيئ (من الاضحية ) اى من لحمها اوشعرها اوجلدها ويحرم ايضا
جعله اجرة للجزار ولوكانت الاضحية تطوعا
(Tidak boleh menjual),
maksudnya har am atas mudlahhi menjual sedikit saja (dari qurban) baik
dagingnya, bulunya atau kulitnya. Haram juga menjadikannya sebagai
ongkos penyembelih walaupun qurban itu qurban sunat. (albaajuri II/311)
____________________
ولايجوز بيع شيئ من الهدي والأضحية نذرا كان او تطوعا
Tidak diperbolehkan menjual sedikitpun dari hewan hadiah dan qurban baik itu nadzar ataupun sunat. (al-Majmuu’ II/150)
_________________________
فليس له ان ينتفع بجلدها كأ ن يجعله فروة وله اعارته كما له اجارتها
Maka tidak boleh baginya (mudhahhi) memanfaatkan kulitnya (qurban
nadzar) seperti menjadikannya untuk wadah, namun boleh baginya
meminjamkan dan menyewakannya. (al-baajuuri II/301)
____________________
Namun bila daging qurban tersebut telah dibagikan hukum menjualnya adalah :
>> Boleh apabila penerimanya termasuk orang-orang fakir-miskin
karena daging qurban bagi mereka bersifat tamlik (hak kuasa memiliki)
secara penuh sehingga baginya boleh melakukan muamalah dengan dagingnya
seperti menjual, menghibahkan dll.
>> Tidak boleh bila yang
menerimanya orang kaya karena daging qurban bagi mereka bersifat
DHIYAAFAH (suguhan) yang hanya diperbolehkan bagi mereka memakannya
dan daging yang di berikan masih mentah
حاشية البجيرمي على الخطيب ، جـ 13، صـ 244
وَيُشْتَرَطُ فِي اللَّحْمِ أَنْ يَكُونَ نِيئًا لِيَتَصَرَّفَ فِيهِ مَنْ يَأْخُذُهُ بِمَا شَاءَ مِنْ بَيْعٍ وَغَيْرِهِ
كَمَا فِي الْكَفَّارَات
====
الفتاوى الكبرى الفقهية على مذهب الإمام الشافعي ، جـ9، صـ480-481
- ... الانتفاع بعينه ما دامت باقية دون نحو بيعه هذا حكم الإتلاف من حيث
الضمان وعدمه وهو ظاهر لا محيد عنه فيتعين اعتماده لأن قواعدهم تصرح به وإن
لم أر من نص عليه وأما بالنسبة للإثم فإن تعمد أثم لا من حيث التضحية بل
من حيث كونها إضاعة مال وإن لم يتعمد لم يأثم وأما قوله وكذا قد يتخيل الخ
فهو إنما يتجه في الغني الذي أهدي إليه دون نفسه ودون الفقير كما يعلم ذلك
من قولي في شرح العباب كغيره من الأغنياء لا تمليكهم على المعتمد الذي عليه
الشيخان وغيرهما خلافا لابن الصلاح وغيره كما يأتي فلا يجوز تمليك
الأغنياء شيئا من الأضحية ليتصرفوا فيه بالبيع وغيره بل بالأكل ولذا جاز
إطعامهم على وجه الإباحة كما في الجواهر وغيرها وكذا الإهداء إليهم كما
يأتي واستثنى البلقيني من ذلك ضحية الإمام من بيت المال قال فيملك الأغنياء
ما يعطيهم منها بخلاف الفقراء كما أفهمه كلامهم فيجوز إطعامهم وتمليكهم
حتى من الزائد على ما يجب تمليكه نيئا ويتصرفوا فيه بالبيع وغيره أما
الأغنياء فيما يهدى إليهم فلا يتصرفوا فيه بغير الأكل كما دل عليه قول
الرافعي يجوز إطعامهم كما يطعم الضيف ويوافقه قول القمولي نقلا عن الإمام
والغزالي ما يجوز له أكله من أضحية التطوع لا يجوز له إتلافه لأنه لا يجوز
له بيعه ولا أن يملكه الأغنياء ليتصرفوا فيه بالبيع وغيره وإنما جاز له
ولهم الأكل على وجه الإباحة ونظر فيه ابن الصلاح بأن ظاهر إطلاقهم جواز
الإهداء إلى الأغنياء في الهبة المفيدة للملك الممكنة من التصرف لا الإطعام
على وجه الإباحة فإنه لا يسمى هدية ويرد وإن قال ابن الرفعة إن الظاهر
معه، وغيره أن ما قاله هو ظاهر كلام الشافعي والأصحاب الذين ذكروا الإهداء
بأن الأصل منع أكلهم منها وإنما جاز لهم على خلاف الأصل فلا يحسن أن يوسع
لهم في غيره من التصرفات وظاهر التشبيه بالضيف أنه ليس لغني أهدي له شيء
منها إهداؤه لغيره وهو متجه ويؤيده قول الزركشي رحمه الله تعالى يحمل
الإهداء إليهم على الإباحة لا الملك فللمهدي استرجاعه ولو بعد الوصول
للمهدى إليه وأما قوله بعد ذلك للأذرعي قضية التشبيه بالضيف أن المهدى إليه
لا يتصرف بغير الأكل من صدقة ونحوها وفي منعه من الصدقة والإيثار به بعد
بخلاف منعه من البيع لأنه كالمضحي يمتنع عليه أي البيع دون الصدقة وإطعام
الغير فيرد بأنه لا بعد في ذلك وليس كالمضحي لأن له ولاية التفرقة
المستلزمة لجواز التصدق وإطعام الغير بخلاف المهدى إليه اهـ. ما في الشرح
المذكور وهو ظاهر فيما ذكرته أما الفقير فواضح لما علم أنه يتصرف فيه
بالبيع وغيره
ألباجوري ،جـ2، صـ 302
قوله ويطعم حتما اي وجوبا
وقوله من الاضحية المتطوع بها اي من لحمها لا من غيره كلجلد والكرش.ويشتترط
فى الحم ان يكون نيأ ليصرف فيه من يأخده بما شاء من بيع وغيره كما فى
الكفارات فلا يكفى جعله طعاما مطبوخا ودعاء الفقراء اليه ليأكلوه كما يوهمه
قول المصنف ويطعم . فالمراد به التتصدق ولا يكفى الاهداء عن التصدق ولا
يكفى القدر التافه من الحم كما اقتاه كلام الماوردى بل لا بد ان يككون غير
تافه ولو جزأ يسيرا بحيث ينطلق عليه الاسم كنصف رطل.ولو تصدق بقدر الواجب
واكل باقيها وولدها كله جاز ولا يكفى كونه قديدا كما قاله البلقيني (قوله
الفقراء والمساكين) اي جنسهم ولو واحدا فيكفى الصرف لواحد من الفقراء
والمساكين وان كانت عبارة المصنف توهم اشتراط الصرف لجمع منهم وليس كذالك
لانه يجوز هنا الاقتصار على جزأ يسير لا يمكن صرفه لاكثر من واحد
كوقية,وبهذا فارق السهم الصنف الواحد من ازكاة فانه لا يجوز صرفه لاقل من
ثلاثة -الى ان قال- قوله والافضل التصدق اي لانه اقرب للتقوى وابعد من
حظالنفس -ألى ان قال- قوله واذا اكل البعض وتصدق فى الباقى حصل له الثواب
التضحية بالجميع اي لانه دبح الجميع اضحية تصدق عليه انه ضحى بالجميع
Menjual atau menjadikan
sebagai ongkos, terhadap kulit, kepala, kaki qurban maupun bagian badan
yang lainnya oleh pihak mudlahhi maupun wakil/panitia adalah tidak
boleh, bahkan untuk qurban wajib/nadzar wajib disedekahkan
keseluruhannya dan sama sekali tidak boleh memanfaatkan semisal
kulitnya. Beda halnya dengan qurban sunat, walaupun juga tidak boleh
menjual sedikitpun tetapi memanfaatkan semisal kulitnya masih
diperbolehkan.
Keterangan diambil dari :
(قوله ولايبيع) اى يحرم
على المضحى بيع شيئ (من الاضحية ) اى من لحمها اوشعرها اوجلدها ويحرم ايضا
جعله اجرة للجزار ولوكانت الاضحية تطوعا
(Tidak boleh menjual),
maksudnya har am atas mudlahhi menjual sedikit saja (dari qurban) baik
dagingnya, bulunya atau kulitnya. Haram juga menjadikannya sebagai
ongkos penyembelih walaupun qurban itu qurban sunat. (albaajuri II/311)
____________________
ولايجوز بيع شيئ من الهدي والأضحية نذرا كان او تطوعا
Tidak diperbolehkan menjual sedikitpun dari hewan hadiah dan qurban baik itu nadzar ataupun sunat. (al-Majmuu’ II/150)
_________________________
فليس له ان ينتفع بجلدها كأ ن يجعله فروة وله اعارته كما له اجارتها
Maka tidak boleh baginya (mudhahhi) memanfaatkan kulitnya (qurban
nadzar) seperti menjadikannya untuk wadah, namun boleh baginya
meminjamkan dan menyewakannya. (al-baajuuri II/301)
____________________
DO'A KETIKA MAU MENYEMBELIH :
Allhumma Hadza minka wa ilaika fa taqobbal hadzihil udlkhiyyah ni'matan
minka 'alayya wa taqorrobtu biha ilaika fa taqobbalha.. [Hasyiyah
Bajuri Juz 2]
الشافعية قالوا : يسن في الأضحية كونها سمينة سواء كان
سمنها بفعله أو بفعل غيره وأن لا تكون مكسورة القرن ولا فاقدته وأن تذبح
بعد صلاة العيد وأن يكون الذابح مسلما وأن يكون الذبح نهارا ويكره ليلا إن
لم يكن لحاجة وإلا فلا كراهة وأن يطلب لها موضعا لينا لأنه أسهل لها وأن
يوجه مذبحها للقبلة وأن يتوجه هو إليها أيضا . وأن يسمي الله تعالى ويكره
تعمد ترك التسمية كما تقدم ويسن أن يصلي ويسلم على النبي صلى الله عليه و
سلم وأن يكبر ثلاثا بعد التسمية وأن يقول : اللهم هذا منك وإليك . فتقبل
مني . وأن تذبح الغنم والبقر . وتنحر الإبل وأن لا يبين رأسها . ويسن قطع
الودجين ويسن أن تكون الإبل عند النحر قائمة معقولة رجلها اليسرى والغنم
والبقر مضجعة على جنبها الأيسر وأن يحد المدية ويكره أن يحدها والذبيحة
تنظر إليه كما يكره أن يذبح واحدة والأخرى تنظر
=======
BACAAN DOA DAN NIAT SEBELUM MENYEMBELIH QURBAN
Yang terpenting saat akan menyembelih adalah membaca bismillah (lihat,
QS. Al-An'am: 118 dan 121) selain itu bacaan doa dan niat di bawah
hukumnya sunnah.
Saat akan menyembelih qurban, penyembelih hendaknya membaca doa dan niat berikut (berdasarkan hadits sahih riwayat Abu Daud:
Doa sebelum menyembelih (saat di depan hewan kurban):
إني وجهتُ وجهيَ للذي فطر السماوات والأرض حنيفاً على ملة إبراهيم، وما
أنا من المشركين، قل إن صلاتي ونُسُكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين، لا
شريك له، وبذلك أمرِتُ، وأنا أولُ المسلمين، اللهم منك ولك
Doa saat akan menyemeblih hewan (pisau sudah dekat leher hewan) apabila menyembelih sendiri :
بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنِّي
Artinya: Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku.
Doa/niat saat akan menyembelih hewan apabila mewakili orang lain
بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنْ ...
Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dari ... (sebutkan namanya).
Doa/niat saat akan menyembelih hewan apabila untuk diri sendiri dan mewakili orang lain
بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنِّي
َاَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ وَآلِ فُلَانٍ
Artinya: Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku.
Ya Allah, terimalah kurban dari fulan dan keluarga fulan," (dengan menyebut namanya).
[Al Fiqhu 'Ala Madzahibil Arba'ah]
===
2. Syarat-Syarat Hewan Qurban
Hewan kurban harus berupa ternak dari jenis onta, sapi dan kambing baik jantan maupun betina.
Hewan-hewan tadi disyaratkan :
1. Onta, harus berusia genap lima tahun (qamariyyah) dengan fisik tidak cacat dan tidak sakit.
2. Sapi, harus berusia genap dua tahun (qamariyyah) dengan fisik tidak cacat dan tidak sakit.
3. Kambing, harus berusia genap satu tahun (qamariyyah) atau sudah
lepas giginya (powel :jw) untuk kambing domba/kibasy dan dua tahun
(qamariyyah) atau sudah lepas giginya (powel :jw) untuk kambing kacang /
jawa.
Seorang yang berkorban jika ia laki-laki dan mampu sunnah
menyembelih sendiri hewan korbannya, dan sunnah menyaksikan
penyembelihan hewan kurbannya jika ia mewakilkan kepada orang lain.
Adapun bagi orang perempuan maka yang lebih utama mewakilkan kepada
orang lain.
ولم تجز بينة الهزال # ومرض وعرج في الحال وناقص الجزء كبعض أذن # أو ذنب كعور في الأعين
أو العمى أو قطع بعض الألية # وجاز نقص قرنها والخصية ( متن زبد ابن رسلان ص: 135-136 )
Tidak diperbolehkan hewan yang sangat kurus, sakit, pincang, cacat
bagian tubuhnya seperti sebagain telinga atau ekornya sebagaimana pula
buta sebelah matanya, buta keduanya atau terputus pantatnya.
Diperbolehkan hewan yang cacat tandukya dan hewan yang dikebiri.
3. Qurban Atas Nama Orang Lain Atau Mayit
Berqurban atas nama orang lain tidak diperkenankan tanpa seizinya.
Sedangkan berqurban atas nama orang yang sudah meninggal para fuqaha’
berbeda pendapat, ada yang berpendapat tidak sah jika tidak mewasiatkan
dan ada yang bependapat sah sekalipun tidak mewasiatkan.
ولا يضحى احد عن حي بلا اذنه ولاعن ميت لم يوص اهـ منهاج القويم ص : 630
Tidak diperkenankan seseorang berkorban atas nama orang hidup tanpa
seizinnya dan juga atas nama mayit yang tidak mewasiatkannya.
(ولا)
تضحية (عن ميت لم يوص بها) لقوله تعالى “وان ليس للانسان الا ما سعي ” فان
اوصى بها جاز الى ان قال وقيل تصح التضحية عن الميت وان لم يوص بها لانها
ضرب من الصدقة وهى تصح عن الميت وتنفعه اهـ مغنى المحتاج ج : 4 ص : 292 –
293
Tidak sah berkorban atas nama mayit yang tidak mewasiatkannya,
karena firman Allah swt (artinya) :”Dan sesungguhnya bagi manusia
hanyalah apa yang ia usahakan”. Jadi jika ia mewasiatkannya maka boleh
sampai ungkapan Dikatakan : sah berkorban atas nama mayit walaupun dia
tidak mewasiatkannya, karena berkurban merupakan bagian daripada
shadaqah dan shadaqah atas nama mayit adalah sah dan dapat memberi
manfaat.
---------------
Sapi untuk 7 orang. dan kambing satu orang
Hadits riwayat jamaah (segolongan ahli hadits)
نحرنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم البقرة عن سبعة ، والبدنة عن سبعة
Artinya: Kami berkurban sapi bersama Nabi Muhammad untuk 7 (tujuh) orang dan 1 (satu) unta untuk 7 (tujuh) orang.
- Hadits
ويذبح عن كل واحد منهم شاة أو يذبح بقرة أو بدنة عن سبعة
Artinya: Kambing atau domba hanya untuk kurban satu orang. Sedang sapi dan unta untuk 7 orang.
- Hadits sahih Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih)
أن النبي صلى الله عليه وسلم ضحى بكبشين أملحين أقرنين ذبحهما بيده وسمى وكبر
- Hadits sahih riwayat Bukhari
=====================
--
4. Berserikat Antara Qurban Dan Aqiqah
Memperserikatkan antara qurban dan aqiqah pada seekor ternak terdapat
perbedaan pendapat, menurut Imam Ibnu Hajar yang bisa hasil hanya satu
dan menurut Imam Muhammad Ramli kesemuanya bisa hasil.
(مسئلة) لو نوي العقيقة والضحية لم تحصل غير واحد عند حج ويحصل الكل عند مر اهـ اثمد العين ص : 77
(Persoalan) Apabila seseorang meniati aqiqah dan qurban, maka tidak
hasil kecuali satu (niat) menurut Imam Ibnu Hajar dan bisa hasil
keseluruhannya menurut Imam Muhammad Ramli.
. Pembagian Daging Qurban
Daging kurban wajib disedekahkan dalam keadaan mentah dan boleh
mudhahhi memakan sebagiannya, kecuali jika kurban itu dinadzarkan, maka
harus disedekahkan keseluruhannya.
والفرض بعض اللحم لوبنزر# وكل من المندوب دون النذر) متن زبد ابن رسلان ج 1 ص: -136 )
Wajib (dalam kurban sunnah) mensedekahkan sebagian dagingnya walaupun
sedikit dan makanlah dari kurban sunnah bukan kurban nadzar.
ويشترط فى اللحم ان يكون نيأ ليتصرف فيه من يأخذه بما شاء من بيع وغيره (الباجورى جز 2 ص : 302)
Disyaratkan untuk daging dibagikan dengan mentah agar sipenerima bebas
mentasarufkan dengan sekehendaknya apakah dijual atau yang lain.
Adapun yang berhak menerima daging qurban adalah orang faqir sebgaimana yang dijelaskan oleh al-Qur’an :
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ (الحج : 27 )
Maka makanlah sebagian daripadanya dan berikanlah (sebagian yang lain) untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.
Ijtihad para fuqaha’ tentang pembagian daging qurban ini setidaknya ada
tiga pendapat : (1) Disedekahkan seluruhnya kecuali sekedar untuk
lauk-pauk (2) Dimakan sendiri separo dan disedekahkan separo (3)
Sepertiga dimakan sendiri, sepertiga dihadiahkan dan sepertiga lagi
disedekahkan. (Kifayatul Akhyar, juz 2 : 241)
Bagaimana dengan mendistribusikan daging qurban ke daerah lain atau disalurkan kepada masyarakat yang sedang tertimpa bencana ?
(فرع) محل التضحية بلد المضحى وفى نقل الاضحية وجهان يخرجان من نقل الزكاة والصحيح هنا الجواز (كفاية الأخيار جز 2 ص : 242)
Tempat penyembelihan qurban ditempat orang berkorban. Dalam hal
memindah qurban terdapat dua pendapat ulama yang ditakhrij dari masalah
memindah zakat dan menurut pendapat yang shahih dalam hal qurban adalah
diperbolehkan.
وقد يستعمل فيمن نزلت به نازلة دهر وان لم يكن فقيرا (تفسير القرطبى جز 12 ص :
49 )
Terkadang dipergunakan (makna) dari البائس الفقير pada orang yang tertimpa musibah bencana alam sekalipun ia bukan orang fakir.
=====
Qurban wajib dan Sunnah :
- Hewan kurban yang wajib yaitu hewan kurban yang di nadzari atau
ditentukan, haram dimakan dagingnya bagi yang menyembelihnya dan wajib
menyedekahkan semuanya kepada faqir / miskin.
- Hewan kurban sunnah
wajib mensedekahkan dagingnya namun boleh bagi orang yang menyembelihnya
untuk memakan sedikit dari daging tersebut asal tidak melebihi
sepertiganya.
Niat berqurban :
Disyaratkan berniat ketika menyembelih atau menentukan hewan yang ingin dijadikan kurban.
Misalnya : “ Saya niat kurban sunnah “. Jika ia mengatakan dalam
hatinya : “ Saya berniat kurban “ saja, maka jatuhnya adalah wajib dan
haram ia memakan dagingnya.
Peringatan :
● Dalam kitab I’aanah dan Hasyiah Bujairami disebutkan :
وحينئذٍ فما يقع في ألسنة العوام كثيراً من شرائهم ما يريدون التضحية به
من أوائل السنة، وكل من سألهم عنها يقولون له: تلك أضيحة مع جهلهم بما
يترتب على ذلك من الأحكام تصير به أضحية واجبة يمتنع عليه أكله منها، ولا
يقبل قوله: أردت أني أتطوع بها خلافاً لبعض المتأخرين
“ Jika demikian
apa yang terjadi pada ucapan kebanyakan orang awam ketika membeli hewan
kurban di awal-awal tahun adalah yang dimaksud kurban tersebut. Dan
setiap orang yang menanyakan mereka tentang hewan itu, maka mereka
menjawabnya ; “ itu adalah hewan untuk kurban “ karena ketidaktahuan
mereka atas hukum akibat ucapan tersebut yang demikian itu menjadi
kurban wajib yang ia dilarang memakan sebagian dari dagingnya. Dan tidak
terima ucapannya kembali “ Aku berniat kurban sunnah dengannya “,
berbeda bagi sebagian ulama mutaakhkhirin “.
● Haram atasnya dan
atas ahli warisnya menjual kulit dan bagian yang lainnya dari hewan
kurban. Juga haram hukumnya menyewakannya atau menjadikan sebagai upah
penyembelihan. Karena Nabi Saw bersabda :
مَنْ بَاعَ جِلْدَ أُضْحِيَّتِهِ فَلَا أُضْحِيَّةَ لَهُ
“ Barangsiapa yang menjual kulit hewan kurbannya maka ia tidak mendapatkan apa-apa dari kurbannya “
====
Yg disunahkan berkurban adalah:
1. Islam
2. Mampu
3. Merdeka
4. Memiliki kelebihan dari apa yg dibutuhkan pada hari raya dan hari tasyrik.
فاما شروط سنيتها فمنها القدرة عليها فلا تسن للعاجز عنها، و منها الحرية
فلا تسن للعبد و زاد المالكية فى شروط سنيتها ان لا يكون حاحة و لو كان من
اهل مكة كما تقدم اما المسافر لغير الحج فتسن له اما البلوغ فليس شرطا
لسنيتها
الفقه على المذاهب الاربعة ١/٦٤٤
......................
و انما تسن لحر او مبعض مسلم رشيد نعم لاصل قادر بان ملك زائدا عما يحتاجه يوم العيد و ليلته و ايام التشريق
بشرى الكريم ٢/١٢٥
Siapakah kategori mampu itu?
Menurut ulama syafiiyah mampu adalah orang2 yg sudah memiliki kadar
harga binatang qurban dan punya kelebihan harta dari apa-apa yg ia
butuhkan dan org yg ditanggunnya pada hari disunahkannya kurban.
الشافعية قالو القادر عليها هو الذى يملك ثمنها زائدا عن حاجته و حاجة من
يعول يوم العيد و ايام التشريق و من الحاجة ما جرت به العادة من كعك و سمك و
فطير و نقل و نحو ذلك
Yg menjadi ukuran wajib berkorban,ada
ulama mengatakan:yg mempunyai emas seberat 20 kati atau uang sejumlah
200 dirham perak,dari sisa kbtuhan hidup sehari hari/keperluan pokok,dan
jika yg di milikinya bkn berup uang dirham/dinar tp apabila di kurs
senilai 200 dirham berarti ia wajib berkorban
yg penting yg dibuat kurban itu dari harta lebih dari kebutuhannya dan kluarganya pada hari itu
الإقناع للشربيني - (ج 2 / ص 588)
قال الزركشي ولا بد أن تكون فاضلة عن حاجته وحاجة من يمونه لأنها نوع صدقة
وظاهر هذا أنه يكفي أن تكون فاضلة عما يحتاجه في ليلته ويومه وكسوة فصله
كما في صدقة التطوع وينبغي أن تكون فاضلة عن يوم العيد وأيام التشريق فإنه
وقتهما كما أن يوم العيد وليلة العيد وقت زكاة الفطر واشترطوا فيها أن تكون
فاضلة عن ذلك
jika waktu itu ia ada uang yg turah/lebih untuk mencukupi kebutuhannya,anak istrinya maka baru boleh mngeluarkannya
قال الزركشي ولا بد أن تكون فاضلة عن حاجته وحاجة من يمونه على ما سبق في
صدقة التطوع لانها نوع صدقة انتهى وظاهر هذا أنه يكفي أن تكون فاضلة عما
يحتاجه في يومه وليلته وكسوة فصله كما مر وينبغي أن تكون فاضلة عن يوم
العيد وأيام التشريق فإنها وقتها كما أن يوم العيد وليلة العيد وقت زكاة
الفطر واشترطوا فيها أن تكون فاضلة عن ذلك
حواشي الشرواني والعبادي - (ج 9 / ص 344)
=======
قال الزركشي ولا بد أن تكون فاضلة عن حاجته وحاجة من يمونه على ما سبق في صدقة التطوع لأنها نوع صدقة اه
وظاهر هذا أنه يكفي أن تكون فاضلة عما يحتاجه في يومه وليلته وكسوة فصله
كما مر في صدقة التطوع وينبغي أن تكون فاضلة عن يوم العيد وأيام التشريق
فإنه وقتها كما أن يوم العيد وليلة العيد وقت زكاة الفطر
واشترطوا فيها أن تكون فاضلة عن ذلك
مغني المحتاج - (ج 4 / ص 283
________________________________________
*
Apakah wajib jika kita Qurban utk menghadiri pd proses pemotongan hewan Qurban?
hukum menyaksikan sembelihan bagi orang yg kurbannya diwakilkan adalah
sunah dan hendaknya tatkala sembelehan berlangsung ia mengucapkan
INNA SHOLAATII WANUSUKI....sampai WAANAA MINAL MUSLIMIN
و ان يذبحها بنفسه ان كان يحسنه للاتباع نعم الافضل لغير ذكر ان يوكل فيه
فان لم يرد الذبح بنفسه ندب له ان يشهدها لما صح من امر فاطمة رضى الله
عنها بذلك و ان تقول ان صلاتى و نسكى الى وانا من المسلمين و وعدها بانه
يغفر لها باول قطرة كل ذنب عملته و ان هذا لعموم المسلمين
بشرى الكريم 2/12
======
Penting.
Kitab Bajuri juz I hal. 286
(قَوْلُهُ وَتَفْرِقَةُ الزَّكَاةِ مَثَلاً) أَيْ وَكَذَبْحِ
أُضْحِيَةٍ وَعَقِيْقَةٍ وَتَفْرِقَةِ كَفَّارَةٍ وَمَنْذُوْرٍ وَلاَ
يَجُوْزُ لَهُ أَخْذُ شَيْءٍ مِنْهَا إِلاَّ إِنْ عَيَّنَ لَهُ
الْمُوَكِّلُ قَدْرًا مِنْهَا.
Artinya :
“Kata-kata kiyai mushonnif : boleh mewakilkan kepada orang lain
dalam hal membagi-bagi zakat, demikian pula dalam hal menyembelih
qurban dan aqiqah serta membagi-bagi kaffarat dan nadzar. Dan bagi si
wakil tidak boleh mengambil bagian sedikit pun dari apa yang dibagikan
itu kecuali jika orang yang mewakilkan menyatakan boleh mengambil
bagian tertentu dari benda tersebut”
========
JASA PENYEMBELIHAN KURBAN.
Menyerahkan uang pada orang lain untuk membelikan kambing atau sapi. pada orang lain untuk kurbannya orang tersebuh dalam FIQH hukumnya BOLEH. walau dia tidak menghadiri dalam proses penyembelihannya, ---- begitu juga apabila seseorang mewakilkan penyembelihan kepada seorang muslim yang
sudah mumayyiz, maka niat yang ia lakukan sudah mencukupi
untukpenyembelihan tersebut, meskipun orang yang menyembelih hewan
tersebut tidak mengetahui tujuan dari penyembelihan tersebut.
Hasyiah i'anathuttholibin.juz 2 hal 380-381
وأما نقل دراهم من بلد إلى بلد أخرى
ليشتري بها أضحية فيها فهو جائز. وقد وقفت على سؤال وجواب يؤيد ما ذكرناه
لمفتي السادة الشافعية، بمكة المحمية، فريد العصر والاوان، مولانا السيد
أحمد بن زيني دحلان
وصورة السؤال : ما قولكم دام فضلكم هل يجوز نقل
الاضحية من بلد إلى بلد آخر أم لا ؟ وإذا قلتم بالجواز، فهل هو متفق عليه
عند ابن حجر والرملي أم لا ؟ وهل من نقل الاضحية إرسال دراهم من بلد إلى
بلد آخر ليشتري بها أضحية وتذبح في البلد الآخر أم لا ؟ وهل العقيقة
كالاضحية أم لا ؟ بينوا لنا ذلك بالنص والنقل، فإن المسألة واقع فيها
اختلاف كثير، ولكم الاجر والثواب
وصورة الجواب : الحمد لله وحده، وصلى
الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين, اللهم هداية للصواب: في فتاوي
العلامة الشيخ محمد بن سليمان الكردي محشي شرح ابن حجر على المختصر ما نصه:
سئل رحمه الله تعالى: جرت عادة أهل بلد جاوى على توكيل من يشتري لهم النعم
في مكة للعقيقة أو الاضحية ويذبحه في مكة، والحال أن من يعق أو يضحي عنه
في بلد جاوى فهل يصح ذلك أو لا ؟ أفتونا
الجواب : نعم، يصح ذلك، ويجوز
التوكيل في شراء الاضحية والعقيقة وفي ذبحها، ولو ببلد غير بلد المضحي
والعاق كما أطلقوه فقد صرح أئمتنا بجواز توكيل من تحل ذبيحته في ذبح
الاضحية، وصرحوا بجواز التوكيل أو الوصية في شراء النعم وذبحها، وأنه يستحب
حضور المضحي أضحيته ولا يجب. وألحقوا العقيقة في الاحكام بالاضحية، إلا ما
استثني، وليس هذا مما استثنوه، فيكون حكمه حكم الاضحية في ذلك وبينوا
تفاريع هذه المسألة في كل من باب الوكالة والاجارة فراجعه. وقد كان عليه
الصلاة والسلام يبعث الهدي من المدينة يذبح له بمكة، ففي الصحيحين: قالت
عائشة رضي الله عنها: أنا قتلت قلائد هدي رسول الله صلى الله عليه وسلم
بيدي، ثم قلدها النبي صلى الله عليه وسلم بيده، ثم بعث بها مع أبي بكر رضي
الله عنه. وبالجملة فكلام أئمتنا يفيد صحة ما ذكر، تصريحا وتلويحا، متونا
وشروحا
ibaraoh niatnya sudah cukup.
Hasyiah bajuri juz 2 hal 296.
وله تفويضها لمسلم مميز وإن لم يوكله في الذبح. ولو وكل في الذبح كفت نيته عن نية الوكيل, بل ولو لم يعلم أنه مضحى لم يضره
-----------------------------
URUNAN KURBAN
Batasan hewan kurban ; kambing untuk satu orang dan sapi untuk 7 orang..
Sekarang banyak istilah iyurar korban seperti di sekolah sekolah ---- bagaimana menyikafinya.
اتفق الفقهاء (1) على أن الشاة والمعز لا تجوز أضحيتهما إلا عن واحد،
وتجزئ البدنة أو البقرة عن سبعة أشخاص، لحديث جابر: «نحرنا مع رسول الله
صلّى الله عليه وسلم بالحديبية: البدنة
عن سبعة والبقرة عن سبعة» (2) . وفي لفظ مسلم: «خرجنا مع رسول الله صلّى
الله عليه وسلم مهلين بالحج، فأمرنا رسول الله صلّى الله عليه وسلم أن
نشترك في الإبل، والبقر، كل سبعة منا في بدنة» (1) .
__________
(1) البدائع:70/5،
تبيين الحقائق: 3/6، تكملة الفتح: 76/8، الدر المختار: 222/5، القوانين
الفقهية: ص 186، بداية المجتهد: 420/1، الشرح الكبير: 119/2، مغني المحتاج:
285/4، 292، المهذب: 238/1، المغني: 619/8 وما بعدها، كشاف القناع: 617/2.
(2) أخرجه الجماعة (نصب الراية: 209/4).
(1) استنبط الشافعية من هذا الحديث خلافاً للحنفية كما بينت جواز الاشتراك
بين من يريد القربة ومن لا يريدها، فقالوا: وظاهره أنهم لم يكونوا من أهل
بيت واحد، وسواء اتفقوا في نوع القربة أم اختلفوا كما إذا قصد بعضهم
التضحية، وبعضهم الهدي، وبعضهم اللحم، ولهم قسمة اللحم، لأن قسمته قسمة
إفراز على الأصح.
Semua Ulama sepakat bahwa kambing domba dan kambing jawa tdak dapat dikurbankan kecuali untuk satu orang sedangkan unta dan sapi dapat dikurbankan untuk 7 orang berdasarkan hadits riwayat Sahabat Jabir berkata : " Kami berqurban bersama Rasulullah saw di Hudaibiyyah, satu ekor unta atas nama 7 orang dan satu ekor sapi atas nama 7 orang " (HR. Jama'ah- Nasb ar-Raayah IV/209)
Juga berdasarkan hadits riwayat Muslim ”Kami keluar bersama Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam dengan tahallul haji kemudian beliau memerintahkan kami berserikat dalam unta dan sapi setiap tujuh orang dari kami dalam seekor unta” (HR. Muslim)
Al-Fiqh al-Islaam IV/265
=============
• Bila keberadaan ternak yang disembelih tidak mencukupi untuk dikurbankan
pada jumlah anggota yang berurunan maka TIDAK SAH seperti seekor
kambing 7 anggota atau sapi untuk 10 anggota maka panitia harus
menjelaskan syarat
rukun berqurban yang sesuai dengan tuntunan agama dan bila tidak mampu
bisa mengikuti anjuran Imam Abu Yahya Zakariya Al-Ansori atau uang
urunan tersebut dibelikan kambing yang kemudian diniatkan untuk qurban
seseorang. Pada waktu menyembelih orang yang berqurban itu diminta meniatkan pahala qurban untuk orang yang membantu urunan membeli hewan qurban.
(فَائِدَةٌ) عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ يَكْفِى فِى الأُضْحِيَةِ إِرَاقَةُ الدَمِ وَلَو مِنْ دَجَاجَةٍ وَأَوْزٍ كَمَا قَالَهُ المَيْدَنِى وَكَانَ شَيْخُنَا يَأَمُرُ الفَقِيْرَ بِتَقْلِيْدِهِ وَيَقِيْسُ عَلَى الأُضْحِيَةِ العَقِيْقَةَ وَيَقُولُ لِمَنْ وُلِدَ لَهُ مَولُودٌ عَقَّ بِالدِّيْكَةِ عَلَى مَذْهَبِ إِبْنِ عَبَّاس (مَسْأَلَةٌ) مَذْهَبُ الشَّافِعِي وَلاَ نَعْلَمُ لَهُ مُخَالِفًا عَدَمَ جَوَازِ التَضْحِيَّةِ بِالشَّاةِ عَنْ أَكْثَرَ مِنْ وَاحِدٍ … إِلَى أَنْ قَالَ ===== قَالَ الخَطِيْبُ وَ م ر وَغَيْرُهُمَا لَو أَشْرَكَ غُيْرُهُ فِى ثَوَابِ أُضْحِيَةِ كَأَنْ قَالَ عَنِّى وَعَنْ فُلاَنٍ أَوْ عَنْ أَهْلِ بَيْتِى جَازَ وَحَصَلَ الثَوَابُ للجميع
(Faidah) dari Ibn Abbas ra: "Sesungguhnya dalam berqurban cukup dengan mengalirkan darah meskipun dari ayam jago atau angsa sebagaimana dikatakan oleh Al-Maidani. Syaichuna (Imam Abu Yahya Zakariya Al-Ansori) menganjurkan orang-orang fakir untuk mengikuti madzhab tersebut, aqiqah juga di analogkan pada masalah qurban. Syaichuna juga mengatakan bagi orang yang melahirkan bayi dapat meng-aqiqahi dengan ayam jago menurut madzhab Ibn Abbas. (Masalah) Madzhab Syafii dan saya tidak mengetahui ulama yang berbeda pendapat dengannya tentang ketidakbolehan berqurban dengan seekor kambing untuk orang yang lebih banyak dari satu orang … sampai pada pernyataan pengarang, Imam Khatib, Imam Ramli dan ulama yang lainnya berpendapat kalau orang lain bersekutu dalam masalah pahala qurban seperti ucapan seseorang: untukku atau ahli baitku maka hukumnya boleh dan pahalanya dapat diperoleh semuannya.
Bughyah al-Mustarsyidiin I/255
Wallaahu A’lamu Bis Showaab
===============
BERKURBAN UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA / MATI.
Hukum berkorban untuk orang yang sudah meninggal ulama beda pendapat.-- Imam Nawawi menganggat tidak sah. sedangkan Imam Ar rafi'i menganggap sah
Qolyubi juz IV hal.
255 :
(وَلاَ تَضْحِيَةَ عَنِ الْغَيْرِ) الْحَيِّ (بِغَيْرِ
إذْنِهِ) وَبِإِذْنِهِ تَقَدَّمَ (وَلاَ عَنْ مَيِّتٍ إنْ لَمْ يُوصِ
بِهَا) وَبِإِيصَائِهِ تَقَعُ لَهُ. (قوله وَبِإِيصَائِهِ) ... إلى أن قال: وَقَالَ الرَّافِعِيُّ:
فَيَنْبَغِي أَنْ يَقَعَ لَهُ وَإِنْ لَمْ يُوصِ لأَنَّهَا ضَرْبٌ مِنْ
الصَّدَقَةِ.
Artinya :
“Imam Nawawi berpendapat bahwa tidak sah
berqurban untuk orang lain yang masih hidup tanpa mendapat izin dari
yang bersangkutan, tidak sah juga berqurban untuk mayit, apabila tidak
berwasiat untuk diqurbani. Sementara itu Imam Rafi’i berpendapat boleh
dan sah berqurban untuk mayit walaupun dia tidak berwasiat, karena
ibadah qurban adalah salah satu jenis shadaqah”.
=============
Menggodo' kurban. maksudnya menyembelih hewan kurban tidak pada waktunya ( 'idul adha dan tasyriq ) dengan niat kurban maka hukumnya tidak sah.
Mustashfa juz II hal. 9
(وَلاَ تَقِسْ عَلَيْهِ)
أَيْ عَلَى الصَّوْمِ (الْجُمْعَةَ وَلاَ اْلأُضْحِيَّةَ) فَإِنَّهُمَا لاَيُقْضَيَانِ فِيْ غَيْرِ
وَقْتِهِمَا.
Artinya :
“Jangan anda mengqiyaskan/menyamakan puasa dengan shalat Jum’at dan
penyembelihan qurban, keduanya (Jum’atan dan menyembelih qurban) tidak
boleh diqadla’ pada saat-saat yang bukan waktunya”.
Dalam kitab
“ats-tsimarul yani’ah” hal. 80 juga disebutkan :
(فَمَنْ ذَبَحَ
ضَحِيَّتَهُ قَبْلَ دُخُوْلِ وَقْتِهَا) بِأَنْ لَمْ يَمْضِ مِنَ
الطَّلُوْعِ أَقَلُّ مَا يُجْزِئُ مِنَ الصَّلاَةِ وَالْخُطْبَةِ (لَمْ
تَقَعْ ضَحِيَّةً، وَكَذَا مَنْ ذَبَحَهَا بَعْدَ خُرُوْجِ وَقْتِهَا
إِلاَّ إِذَا نَذَرَ ضَحِيَّةً مُعَيَّنَةً)
Artinya :
“Barang siapa menyembelih ternak qurban, sebelum tiba waktunya yakni
saat matahari sudah terbit dan setelah pelaksanaan shalat id (dua
rakaat) beserta khotbahnya, maka tidak sah qurbannya. Demikian pula
tidak sah seseorang yang menyembelih qurban setelah keluar waktunya (10
Dzul Hijjah dan tiga hari tasyriq), kecuali karena nadzar qurban
mu’ayyan”.
===============
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
== Wong klampean Segeran --- Juntinyat // MASJID aT TANWIR.