Bahasa

Rabu, 23 Januari 2013

Hukum nun saknah dan tanwin

Hukum nun saknah ( mati ) dan tanwin

Apa yang di maksud dengan nun mati dan tanwin ?

النون الساكنة: هي النون الخالية من حركة، و تكون في آخر الكلمة وفي وسطها، وتثبت لفظًا وخطًّا ووصلاً ووقفًا.
مثل: من، عن، منهم
Nun mati ialah nun yang tidak berharokah , baik ada di tengah kalimah atau akhir kalimah . dan ada dalam tulisan dan ucapan . ada juga dalam keadaam waqof atau washol seperti Min . 'an. mihum.

التنوين: هو نون ساكنة تلحق آخر –الاسم- تظهر في اللفظ والوصل وتسقط في الخط والوقف.

Tanwin ialah suara baca'an nun yang mati , ada dalam ucapan dan tidak ada dalam tulisan, juga tidak ada dalam keadaan waqhof.

فائدة: إذا وقفنا على الحرف المُنون، نقف عليه بالسكون، إلا تنوين الفتح نقف عليه بالألف
مثل: عليماً: ننطقها عند الوقف عليما. بدون تنوين.
 

( Penting ) === bila dalam membaca huruf yang bertanwin , aba bila waqhof  maka waqhof pada akhir huruf sengan sukun atau mati. -- kecuali tanwin fatah maka waqhof pada alif.. seperti 'aliman di baca 'alimaa. 

 Apa perbedaannya nun mati dan tanwin ?
1.Tanwin Adanya dalam bacaannya saja.
2.Tanwin Adanya diujung kalimah
3.Tanwin Adanya dalam kalimah isim saja
Sedangkan nun mati seperti yang telah dijelaskan diatas.
Haraf Hijaiyyah semuanya ada 28
Pada saat menghadapi huruf hijaiyyah yang 28,hukumnya nun mati dan tanwin ada
empat hukum. 1.Idhar,2.Idgham,3.Iqlab,4.Ikhfa.

 الإظهار لغةً: الإيضاح و البيان.

واصطلاحًا: إخراج كل حرف من حروفه من مخرجه من غير غنة.


أي: تخرج النون الساكنة والتنوين وحروف الإظهار واضحة، بينة، وتقرأ كما هي بدون أي زيادة لها
إذا جاءت حروف الإظهار بعد نون ساكنة أو تنوين.

وحروفه: ست.
(( الهمزة، والهاء، والعين والغين، والحاء والخاء ))

1.IDHAR.
Idhar menurut bahasa berarti jelas.sedangkan menurut istilah ilmu tajwid
Membaca pada satu huruf dari makhrajnya serta tidak menggunakan gunnah
(sengau,dengung)
Yang dimaksud idhar disini adalah : Membacanya nun mati dan tanwin kalau
menghadapi huruf idhar yang 6 itu harus jelas.

Huruf idhar semuanya ada enam. ء هاع ح خ غ
Keterangannya menurut dawuhan syehk sulaiman aljamjury dalam kitab tuhfatul
athfal
فَااْلاَ وَّلُ الاِْظْهَارُقَبْلَ الاْ َحْرُفِ لِلْحَلْقِ سِتٌّ رُتِّبَتْ فَلْتَعْرِفِ

Kesatunya harus idhar masing jelas,sebelum haraf halaq yang enam coba hitung

2 IDGHAM
Idgham menurut bahasa adalah اِذْخَالُ الشَّيْئِ فىِالشَّيْئِ
Memasukkan satu perkara pada perkara yang lain.
Sedangkang menurut istilah adalah :
اِدْخَالُ حَرْفٍ سَاكِنٍ بِحَرْفٍ مُتَحَرِّكٍ بِحَيْثُ يَصِيْرَانِ حَرْفًا وَاحِدًامُشَدَّدًايَرْتَفِعُ اللِّسَانُ عَنْهُ
اِرْتِفَاعَةًوَاحِدَةًمَعَ مُرَاعَةِالْغُنَّةِ عِنْدَالاِْدْغَامِ بِغُنَّةٍوَمَعَ عَدَمِ مُرَاعَتِهَاعِنْدَالاِْدْغَامِ بِلاَغُنَّةٍ


Memasukan huruf mati pada satu hurup yang hidup atau huruf yang dibarisan jadi
huruf yang dua menjadi satu huruf dalam membacanya sambil ditasydidan,lidahnya
diangkatkan sekaligus keatas sambil ngaraksa gunnah nun dari idgham ma’al
gunnah,dan tidak perlu ngaraksa gunnah nun dari idgham bila gunnah.

Hurup Idgham semuanya ada enam(6) yang dikumpulkan pada lapad يَرْمَلُوْنَ
(ي,ر,م,ل,و,ن)
Dawuhan syehk Sulaiman al-jamjuri dalam kitab tuhfatul athfal.
وَالثَّانِ اِدْغَامٌ بِسِتَّةٍاَتَتْ فىِيَرْمَلُوْنَ عِنْدَهُمْ قَدْثَبَتَتْ
Keduanya harus idgham pada enam(6) pada lapad yarmaluna sudah tetap
Idgham terbagi dua bagian.
1.Idgham Ma’al Gunnah. 2. Idgham Bila Gunnah.
Maksudnya Idgham Ma’al Gunnah,yaitu membacanya nun mati dan tanwin harus
dimasukan pada huruf idgham,sambil memanjangkan suara dari puhu lubang hidung
( harus menggunakan Gunnah).
Sedangkan yang dimaksud Idgham Bila Gunnah adalah :Membacanya nun mati dan
tanwin harus dimasukan pada hurup idgham,serta tidak diperbolehkan
memanjangkan suara dari puhu lubang hidung,tegasnyan tidak boleh menggunakan
Gunnah.

Hurup Idgham Ma’al Gunnah Semuanya ada empat(4) Yaitu : ي,ن,م,و yang
dikumpilkan pada lapad يَنْمُوْ
Bagaimana keterangannya idgham terbagi dua bagian ? Karena dawuhan syehk
Sulaiman al-jamjuri dalam kitab tuhfatul .
لَكِنَّهَاقِسْمَانِ قِسْمٌ يُدْغَمَا فِيْهِ بِغُنَّةٍ بِيَنْمُوْعُلِمًا
Tapi yang enam terbagi dua bagian Idgham Ma’al Gunnah YANMU Sebagian.
Yang dimaksud Gunnah adalah : Memanjangkan suara dari puhu lubang hidung.
Apakah setiap Nun Mati dan tanwin Saat menghadapi YANMU itu harus idgham dan
menggunakan Gunnah?
Itu Tafsil : 1.Saat tanwin menghadapi YANMU itu harus idgham dan menggunakan
gunnah. 2.Sedangkan untuk nun mati menghadapi YANMU itu tafsil lagi.
1.Nun mati menghadapi YANMU pada satu kalimah.
2.Nun mati menghadapi YANMU pada dua kalimah
Nun mati menghadapi YANMU pada satu kalimah terbagi dua bagian.
1.Wajib Idhar.2.Wajib Idgham.
( Yang diwajibkan idhar ) itu bilamana Nun Mati menghadapi YA atau WAwU pada satu
kalimah contonya seperti lapad دُنْيَا * صِنْوَانٍ Sebabnya wajib idhar adalah karena
takut tertukar dengan huruf mudlo’af.
اِلاَّ اِذَاكَانَ بِكِلْمَةٍ فَلاَ تُدْغِمْ كَدُنْيَا ثُمَّ صِنْوَانٍ تَلاَ
Kecuali kalau nun mati tengah kalimah seperti dunya dan sinwanin jangan idgham.
Yang wajib idgham adalah bilamana nun mati menghadapi MIM dan NUN pada satu
kalimah itu wajib idgham serta Gunnah,sedangkan nun mati menghadapi YANMU pada
dua kalimah itu wajib idgham serta menggunakan Gunnah.

Idgham bagian kedua adalah Idgham Bila Gunnah,yang dimaksud Idgham Bila Gunnah
adalah : Membaca nun mati dan tanwin harus dimasukkan pada huruf idgham dan
tidak diperbolehkan memanjangkan suara dari puhu lubang hidung tegasnya jangan
menggunakan Gunnah.
Huruf Idgham Bila Gunnah ada dua(2) yaitu : LAM dan RA.
وَالثَّانِ اِدْغَامٌ بِغَيْرِغُنَّةِ فىِاللاَّمِ وَالرَّثُمَّ كَرِّرَنَّهْ
Keduanya Idgham tidak menggunakan gunnah pada LAM,RA bolak balik harus mernah

3 IQLAB
Hukum Nun mati dan Tanwin number ketiganya(3) adalah Iqlab.
وَالثَّالِثُ الاِْقْلاَبُ عِنْدَالْبَاءِ مِمًّابِغُنَّةٍ مَعَ الاِْخْفَاءِ
Ketiganya Iqlab kalau bersanding dengan BA gantikan pada gunnah campur ikhfa.
Iqlab menurut bahasa adalah : تَحْوِيْلُ الشَّيْئٍ عَنْ وَجْهِهِ Mindahkan satu perkara dari
perjalanan itu perkara.
Sedangkan menurut istilah adalah :
قَلْبُ النُّوْنِ السَّاكِنَةِاَوِالتَّنْوِيْنِ مِيْمًالَفْظً لاَخَطًّاحَالَتَانِ دُخُوْلِهِمَابَاءً مَعَ غُنَّةِ
Menggantikan nun mati atau tanwin digantikan pada MIM waktu dibacanya,akan
tetapi bukan pada tulisannya pada waktu nun mati dan tanwin menghadapi BA serta
harus menggunakan gunnah,dan memanjangkan suara pada puhu lubang hidung.

Hurup Iqlab hanya ada satu yaitu BA ( ب ) sebabnya digantikan pada MIM ada dua
elat.
1.عُسْرُ اِثْبَاتِ الْغُنَّةِ فىِالنُّوْنِ اَوِالتَّنْوِيْنِ مَعَ اِطْبَاقِ الشَّفَتَيْنِ

Susah menetapkan Gunnah pada nun mati dan tanwin kalau disekaliguskan dengan
menutupkan bibir dua,kecuali kalau menghadapi hurup BA dan MIM.

2.Perbedaan makhraj,sebab NUN makhrajnya di ujung lidah sedangkan BA pada bibir
dua.

( Peringatan ) ---- dalam baca'ac IQLAB pada waktu bibir merapat --- JANGAN terlalu keras merapatnya tapi hanya sekedar nempel iaja bibirnya di samakan dengan baca'an IHFA' SAFAWI ( nanti bahasan ihfa safawi ) kita harus paham sebab untuk membedakan antara Iqlab dan Idzghom baik idzgho mislain atau lainnya.

4 IKHFA
وَالرَّبِعُ الاِْخْفَاءُعِنْدَالْفَاضِلِ مِنَ الْحُرُوْفِ وَاجِبٌ لِلْفَاضِلِ

Hukum Nun Mati dan Tanwin keempatnya ikhfa menghadapi haraf sesisanya

Ikhfa menurut bahasa adalah samar atau menutupi,sedangkan menurut istilah
adalah :
اَانُّطْقُ بِحَرْفٍ بِصِفَةٍ بَيْنَ الاِْظْهَارِوَالاِْدْغَامِ عَارٍمِنَ التَّشْدِيْدِ مَعَ بَقَاءِالْغُنَّةِ فىِالْحُرُوْفِ الاَْ َوَّلِ
Membaca pada satu hurup sambil harus menggunakan sifat antara idhar dan idgham
yang sepi dari tasydid,serta harus menetapkan gunnah pada huruf awal,yaitu nun
mati dan tanwin.
Huruf ikhfa semuanya ada 15 dikumpulkan pada lapad :
صِفْ ذَاثَنَاكَمْ جَادَشَخْصٌ قَدْسَمَادُمْ طَيِّبًازِدْفىِتُقَىضَعْ ظَالِمًا
ص,ذ,ث,ك,ج,ش,ق,س,د,ط,ز,ف,ت,ض,ظ.

Keterangannya menurut syehk sulaiman al-jamjuri dalam kitab tukhfatul athfaal.
فىِخَمْسَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ رَمْزُهَا فِى كِلْمِ هَدَالْبَيْتِ قَدْ نَضَمْتُهَا
Jelas lima belas huruf semuanya pada awal kalimah ini nadhomnya
صِفْ ذَاثَنَاكَمْ جَادَشَخْصٌ قَدْسَمَادُمْ طَيِّبًازِدْفىِتُقَىضَعْ ظَالِمًا
Yaitu: Shad,Dzal,Sta,Kaf,Jim,Syin,Qof,Sin,Dal,Tho,za,fa,ta,Dlod,Dzo,harus pada hapal.
Ikhfa mempunyai tiga martabat.1.ikhfa Kubro atau ikhfa korib,2.Ikhfa Shugro atau ba'id,3.Ikhfa Wustho atau sedang
 == terjadi hukum tiga dalam ikhfa sebab memandang makhroj huruf yang akan di temikan dengan nun mati atau tanwin==
.
Ikhfa Kubro adalah menggunakan gunnahnya harus lebih panjang sedangkan Ikhfa
Shugro menggunakan gunnahnya harus lebih pendek berarti tidak menggunakan
gunnah,sedangkan yang dimaksud Ikhfa Wustho adalah.menggunakan gunnahnya
antara ikhfa kubro dan shugro.
1.Ikhfa Kubro yaitu : dimana-mana nun mati dan tanwin menghadapi huruf ikhfa yang
makhrajnya lebih dekat pada makhraj NUN yaitu yang suka disebut ikhfa AQROB
hurufnyan ada tiga(3) yaitu ط,ت,د
2.Ikhfa Sugra Yaitu : dimana-mana nun mati dan tanwin menghadapi huruf ikhfa yang
makhrajnya lebih jauh pada makhraj NUN yaitu yang suka disebut ikhfa AB’AD
hurufnya ada dua yaitu ق,ك
3.Sedangkan ikhfa wustho adalah : dimana-mana nun mati dan tanwin menghadapi
huruf ikhfa yang makhrajnya tidak lebih dekat tidak lebih jauh pada makhraj
NUN,yaitu yang suka disebut ikhfa AUSATH.hurufnya ada sepuluh sesisanya dari yang
diatas.
ص,ذ,ث, ج,ش, س, ز,ف, ض,ظ.
Pelaksanaannya menggunakan ikhfa dalam hukum nun mati dan tanwin adalah :
اِنَّ النُّوْنُ السَّكِنَةَاَوِالتَّنْوِيْنٍ اِذَااُدْغِمَااَوْاُقْلِبَ اَوْاُخْفِيَايَتَحَوَّلاَنِ مِنْ مَخْرَجِهَاالاَْصْلِيِ اِلىَالْخَيْشُمُ.
Sebenarnya bilamana nun mati dan tanwin bilamana diidghamkan dan diiqlabkan atau
diikhfakan,itu nun mati dan tanwin suka pindah keduanya dari makhraj asalnya(dari
thorfullisan)pindah pada khaisyum(cukang hidung,jadi kalau sudah pindah
makhrajnya pada cukang hidung berarti pindah dari makhraj yang muhaqqoq(yang
ditentukan)pada makhraj yang muqoddar(yang dikira-kirakan) atau tempat
keluarnya huruf yang ditentukan pindah ketempat keluarnya yang dikira-kirakan
(pada khoisyum).
Sedangkan agar makhrajnya nun mati dan tanwin tetap muhaqqoq,pada pelaksanaan
mengikhfakannya harus ditendetkan pada huruf sesudahnya,yaitu yang mempunyai
makhraj muhaqqoq.
Keterangannya dawuhan Muhammad al-hijaz al-makkatul mukarromah dalam kitab
Qoulussadid :
فَحِيْنَئِدٍ تَجِبُ عَلىَالْقَارِى:اِذَانَطَقَ بِالنُّوْنِ السَّاكِنَةِاَوِالتَّنْوِيْنِ عِنْدَ حَرْفٍ مِنْ حُرُوْفِ الاِْخْفَاءِالْخَمْسَتَ
عَشَرَاَيُّلَ خِظَ مَخْرَجَ الْحُرُوْفِ الَّذِى يَتَأَتىَّ بَعْدَهُمَامَعَ مُرَاعَةِالتَّفْخِيْمِ فىِالْمُفَخِّيْمِ وَالتَّرْقِيْقِ
فىِالْمُرَقَّفِ لاَغَيْرَ

Maka oleh sebab itu,wajib pada Qori,pada saat membacakan nun mati dan tanwin
ketika menghadapi (berhadapan) dengan huruf ikhfa yang lima belas(15)harus
diselewengkan pada makhraj huruf yang dihadapinya oleh nun mati dan
tanwin,sambil memperhatikan tafhim(tebal)pada huruf yang harus ditebalkan,dan
narqiqkan(tipis)pada huruf yang harus ditipiskan dan yang lainnya tidak.
------------------- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar